Banjir Parah Vietnam 2024: 13 Tewas & Evakuasi Massal Terkini

Banjir Parah Vietnam 2024: 13 Tewas & Evakuasi Massal Terkini

BahasBerita.com – Banjir parah akibat hujan ekstrem melanda wilayah tengah Vietnam, terutama di kota Hue dan Hoi An, mengakibatkan sedikitnya 13 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya dinyatakan hilang. Fenomena ini juga memecahkan rekor ketinggian air sungai tertinggi dalam 60 tahun terakhir yang menyapu wilayah tersebut. Pemerintah Vietnam bersama berbagai lembaga kemanusiaan telah melakukan evakuasi massal terhadap lebih dari 8.600 warga terdampak banjir besar ini.

Kondisi di Hue dan Hoi An saat ini sangat memprihatinkan, dengan jalan-jalan utama berubah menjadi saluran air luas yang menghambat mobilitas warga dan layanan darurat. Banyak situs wisata terkenal serta bangunan bersejarah terendam air dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seorang warga setempat, Le Thi Ti, menceritakan pengalamannya, “Kami tiba-tiba terjebak dalam banjir besar yang datang dengan sangat cepat. Rumah kami terendam sampai dada orang dewasa, dan akses ke luar menjadi sangat sulit. Banyak keluarga yang mengungsi tanpa membawa barang berharga.” Data resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam menunjukkan bahwa selain 13 korban jiwa, terdapat puluhan orang masih hilang dan ribuan warga lainnya telah dipindahkan ke tempat aman untuk menghindari risiko lebih lanjut.

Curah hujan ekstrem yang melanda wilayah ini disebabkan oleh pengaruh rangkaian topan yang melintas di wilayah Asia Tenggara, terutama Topan Bualoi dan Matmo. Topan-topan ini membawa massa udara basah dan angin kencang yang memperparah cuaca di Vietnam tengah. Menurut laporan Badan Meteorologi dan Klimatologi Vietnam, air sungai di daerah-daerah terdampak mencapai ketinggian tertinggi dalam enam dekade terakhir, menggantikan rekor sebelumnya yang terukir pada awal 1960-an. Ketinggian sungai yang drastis ini menjadi faktor utama terjadinya banjir besar dan longsor yang melumpuhkan kawasan tersebut.

Baca Juga:  Trump Tidak Digugat di Illinois, Garda Nasional di Chicago Klarifikasi

Pemerintah bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan lembaga kemanusiaan seperti Palang Merah juga dari negara tetangga China, turut dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi dan penyaluran bantuan darurat. Lebih dari 8.600 warga telah dievakuasi menggunakan perahu dan kendaraan khusus kepada tempat pengungsian sementara yang aman. Namun, upaya penyelamatan masih terkendala oleh sejumlah longsor di beberapa jalur penghubung, serta gangguan infrastruktur seperti pemutusan jaringan listrik dan kemacetan lalu lintas. Demikian disampaikan oleh Kepala Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam dalam konferensi pers resmi yang dikutip media pemerintah.

Dampak sosial dan ekonomi akibat banjir sangat besar, terutama bagi sektor pariwisata yang menjadi penggerak utama perekonomian Hue dan Hoi An. Banyak wisatawan asing dan domestik terjebak di lokasi-lokasi wisata karena banjir, sehingga sejumlah rencana perjalanan dan aktivitas ekonomi harus dibatalkan atau ditunda. Situs warisan budaya UNESCO di kedua kota tersebut mengalami kerusakan akibat terendam air berlebih, memperburuk kondisi dan menimbulkan kerugian materiil signifikan. Sekolah dan fasilitas umum juga terpaksa ditutup sebagai bagian dari upaya keselamatan warga dan mencegah risiko kerusakan lebih luas.

Vietnam termasuk negara yang rentan terhadap siklus badai dan banjir setiap musim hujan. Sejarah menunjukkan bahwa wilayah tengah sering menjadi target utama badai tropis yang datang dari Samudera Pasifik. Namun, tren cuaca ekstrem dan kecepatan datangnya badai meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang diyakini para ahli meteorologi berkaitan erat dengan perubahan iklim global. Peristiwa topan Matmo dan Bualoi di tahun ini menjadi contoh konkret bagaimana perubahan pola cuaca dapat menimbulkan dampak kehancuran yang lebih dahsyat dari sebelumnya.

Melihat kondisi saat ini, risiko kerusakan yang lebih parah masih mengancam apabila hujan lebat terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah telah memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi jika diperlukan. Selain itu, perhatian besar diperlukan dalam jangka panjang untuk memperkuat sistem pengelolaan bencana dan infrastruktur tahan bencana, guna mengurangi dampak negatif serupa di masa mendatang. Pemulihan ekonomi dan sosial diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan, khususnya di kota-kota yang bergantung pada sektor pariwisata dan perdagangan lokal.

Baca Juga:  Peringkat Kepatuhan Hukum RI 2025 di Bawah Singapura & Malaysia

Demikian pula, upaya mitigasi dan kesiapsiagaan harus diintensifkan oleh berbagai pihak, agar kerentanan wilayah terhadap banjir dan longsor dapat diminimalisir. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta menjadi kunci penting dalam membangun masa depan yang lebih tangguh menghadapi ancaman iklim ekstrem.

Parameter
Lokasi
Data Terbaru
Catatan
Korban Jiwa
Hue dan Hoi An
13 orang
Dari kombinasi banjir dan longsor
Warga Dievakuasi
Hue dan Hoi An
8.600+ orang
Evakuasi massal oleh pemerintah dan Palang Merah
Ketinggian Air Sungai
Wilayah Sungai Utama
Tertinggi dalam 60 tahun terakhir
Memicu banjir besar dan kerusakan infrastruktur
Topan Penyebab
Wilayah Vietnam Tengah
Bualoi, Matmo
Memperparah hujan ekstrem dan angin kencang
Lokasi Terdampak Utama
Hue, Hoi An
Terendam dan banyak situs sejarah terancam
Meliputi kawasan wisata dan fasilitas umum

Tabel di atas merangkum data kunci terkait bencana banjir parah di Vietnam tengah yang baru-baru ini terjadi, menunjukkan skala dan dampak dari peristiwa ini.

Dengan antisipasi yang terus dilakukan, diharapkan respon cepat dan tepat dari pemerintah serta dukungan masyarakat mampu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko bencana serupa di masa depan. Masyarakat dan wisatawan dihimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dan menghindari wilayah rawan banjir selama kondisi cuaca masih tidak stabil.

Tentang Aditya Prabowo Santoso

Aditya Prabowo Santoso adalah Business Analyst dengan lebih dari 9 tahun pengalaman khusus dalam bidang digital marketing. Lulusan Teknik Informatika dari Universitas Indonesia, Aditya memulai karirnya sebagai analis data pemasaran pada tahun 2014 sebelum merambah ke peran Business Analyst. Ia memiliki keahlian mendalam dalam analisis perilaku konsumen digital, pengoptimalan kampanye pemasaran, dan integrasi data untuk meningkatkan ROI bisnis. Selama karirnya, Aditya telah memimpin berbagai proy

Periksa Juga

Badai Melissa Terkuat 2025: 50 Korban Jiwa dan Dampak Karibia

Badai Melissa Terkuat 2025: 50 Korban Jiwa dan Dampak Karibia

Badai Melissa, badai tropis terkuat 2025, mengakibatkan 50 korban jiwa dan kerusakan besar di Karibia. Laporan BNPB dan BMKG lengkap di sini.