Badai Melissa Terkuat 2025: 50 Korban Jiwa dan Dampak Karibia

Badai Melissa Terkuat 2025: 50 Korban Jiwa dan Dampak Karibia

BahasBerita.com – Badai Melissa, yang kini tercatat sebagai badai tropis terkuat tahun ini, telah melanda wilayah Karibia dengan kekuatan dahsyat, menimbulkan dampak signifikan dan menelan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 50 korban meninggal dunia tersebar di beberapa negara, terutama Jamaika, Haiti, dan Republik Dominika. Kecepatan angin dalam badai ini mencapai 295 km/jam disertai gelombang badai setinggi 3,5 meter yang menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan ladang pertanian serta memicu evakuasi besar-besaran di wilayah terdampak.

Badai Melissa pertama kali terdeteksi di pusat Laut Karibia dan bergerak dengan cepat menyusuri jalur dari Jamaika menuju Kuba, Bahama, dan akhirnya Bermuda. Pergerakannya yang agresif dibarengi dengan intensitas angin ekstrem membuat wilayah pesisir dan pedalaman Karibia terkena dampak cukup parah. Gelombang tinggi dan angin kencang memicu banjir luas yang memperparah kondisi di sejumlah area. Menurut laporan BMKG dan Pusat Data BNPB, kecepatan angin mencapai puncaknya di angka 295 km/jam, termasuk yang paling tinggi dalam beberapa tahun terakhir di kawasan tersebut.

Secara statistik, total korban jiwa yang berhasil dikonfirmasi berjumlah 50 orang. Rinciannya yakni 7 orang di Jamaika, 3 di Haiti, 6 di Republik Dominika, dan sisanya tersebar di pulau-pulau kecil lain di Karibia. Evakuasi massal telah dilakukan terutama di Jamaika, di mana lebih dari 25.000 warga terpaksa dipindahkan ke tempat aman karena rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan berat. Ladang pisang yang menjadi mata pencaharian utama petani di kawasan tersebut juga banyak yang rusak, turut memperburuk kondisi ekonomi masyarakat setempat.

Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa badai Melissa merupakan badai dengan jumlah korban tewas terbesar tahun ini di wilayah Karibia. “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah lokal guna memantau dampak dan melakukan penanganan secara cepat terhadap warga terdampak,” ujarnya. Sementara itu, pejabat perlindungan sipil Jamaika dan Haiti mengonfirmasi bahwa proses evakuasi dan bantuan darurat terus digalakkan, meski menghadapi kendala logistik akibat kerusakan infrastruktur yang luas.

Baca Juga:  Netanyahu Ajak Majelis Umum PBB Main Tebak Peristiwa September 2025

Analisis ilmiah dari BMKG dan lembaga meteorologi setempat mengaitkan intensitas badai Melissa dengan fenomena pemanasan lautan, yang semakin memperkuat energi badai tropis. Kondisi suhu laut yang lebih hangat dibanding tahun-tahun sebelumnya memungkinkan badai untuk mencapai kategori lima dengan kecepatan angin mencapai hampir 300 km/jam. Dibandingkan dengan badai besar terdahulu, Melissa menonjol dengan kecepatan anginnya yang ekstrim serta gelombang badai yang lebih tinggi, menjadikannya bagian dari tren peningkatan frekuensi dan intensitas badai terkait perubahan iklim global.

Negara
Jumlah Korban Tewas
Jumlah Evakuasi
Dampak Kerusakan
Jamaika
7
25.000+
Infrastruktur rusak parah, ladang pisang hancur
Haiti
3
7.500
Banjir dan kerusakan pemukiman
Republik Dominika
6
10.000
Kerusakan jalan dan fasilitas umum
Wilayah lain di Karibia
34
15.000
Angin kencang dan banjir luas

Tabel di atas merinci jumlah korban jiwa, evakuasi, dan tingkat kerusakan di wilayah utama dampak badai Melissa di Karibia, menunjukkan distribusi dan tingkat keparahan secara lebih detail.

Dampak jangka pendek dari badai ini adalah krisis kemanusiaan yang meliputi kebutuhan mendesak akan bantuan pangan, tempat tinggal sementara, dan layanan kesehatan di kawasan terdampak. Pemerintah dan lembaga kemanusiaan saat ini mengupayakan koordinasi yang intensif untuk mengoptimalkan distribusi bantuan serta mempercepat proses pemulihan infrastruktur vital. Koordinasi dengan lembaga internasional dan organisasi NGO sudah berjalan untuk mendukung respons darurat. Selain itu, potensi risiko badai susulan dan peningkatan intensitas curah hujan mengharuskan kesiapsiagaan yang terus ditingkatkan selama beberapa bulan ke depan.

Badai Melissa menjadi cerminan tantangan besar yang dihadapi negara-negara Karibia dalam menghadapi perubahan iklim dan fenomena cuaca ekstrem yang kian sering terjadi. Perlu pendekatan mitigasi bencana yang tidak hanya responsif tapi juga preventif, termasuk pengembangan sistem peringatan dini yang lebih akurat serta program adaptasi untuk memperkuat ketahanan komunitas lokal. Ke depannya, penguatan kapasitas pemerintah daerah dan edukasi publik juga menjadi kunci penting agar dampak bencana serupa dapat diminimalisir.

Baca Juga:  Presiden Filipina Marcos Jr Perintahkan Menteri Mundur Massal

Dengan kondisi medan yang sulit dan kerusakan berkepanjangan, fokus utama saat ini adalah penyelamatan nyawa, penguatan fasilitas layanan dasar, dan kembali pulihnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang terpukul. Monitoring intensif terhadap perjalanan badai berikutnya juga terus dilakukan guna memberikan peringatan dini yang lebih efektif bagi wilayah yang berada dalam jalur badai berikutnya. Pemerintah daerah bersama BNPB berkomitmen untuk memastikan dukungan maksimal dalam proses rehabilitasi dan pemulihan pasca bencana.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan terbaru, BNPB dan BMKG menyediakan update rutin melalui kanal resmi mereka, termasuk peringatan cuaca dan panduan evakuasi yang sangat penting untuk keselamatan warga. Upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat lokal diharapkan mampu mendorong proses pemulihan Karibia sekaligus menguatkan ketahanan menghadapi ancaman bencana alam di masa mendatang.

Tentang Raden Wicaksono Putra

Raden Wicaksono Putra adalah seorang News Correspondent berpengalaman dengan fokus khusus pada bidang artificial intelligence (AI). Lulusan Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia pada tahun 2012, Raden mengawali kariernya di dunia jurnalistik dengan liputan teknologi sejak 2013. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, ia telah meliput perkembangan AI, termasuk inovasi machine learning, natural language processing, dan robotika di berbagai konferensi internasional. Raden juga dikenal melalui b

Periksa Juga

Banjir Parah Vietnam 2024: 13 Tewas & Evakuasi Massal Terkini

Banjir Parah Vietnam 2024: 13 Tewas & Evakuasi Massal Terkini

Banjir ekstrem di Vietnam 2024 memicu 13 korban jiwa dan evakuasi 8.600 warga. Update terbaru kondisi Hue & Hoi An beserta penyebab topan Bualoi & Mat