Puluhan Siswa SMPN Pamarican Ciamis Keracunan Mie Basah Goreng

Puluhan Siswa SMPN Pamarican Ciamis Keracunan Mie Basah Goreng

BahasBerita.com – Puluhan siswa SMPN Pamarican di Kabupaten Ciamis mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi Mie Basah Goreng (MBG) yang disediakan di lingkungan sekolah pada bulan ini. Insiden ini langsung memicu respons cepat dari pihak sekolah dan Dinas Kesehatan Ciamis untuk menangani korban dan melakukan investigasi keamanan pangan guna mencegah kejadian serupa terjadi kembali.

Puluhan siswa yang diduga mengonsumsi MBG terkontaminasi menunjukkan gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing. Menurut keterangan dari petugas medis yang menangani, sebagian siswa harus mendapatkan perawatan intensif di unit gawat darurat. Kepala SMPN Pamarican menyatakan bahwa makanan tersebut merupakan bagian dari konsumsi rutin yang disediakan di kantin sekolah, namun kali ini diduga terjadi kontaminasi sehingga menimbulkan insiden keracunan massal.

Pihak Dinas Kesehatan Ciamis segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap sumber makanan MBG tersebut, termasuk proses penyimpanan dan pengolahan di kantin sekolah. Tim pengawas juga memeriksa kebersihan lingkungan dan prosedur standar keamanan pangan yang diterapkan. Selain itu, orang tua siswa langsung mendapat pemberitahuan lengkap dan arahan untuk memantau kondisi kesehatan anak-anak mereka agar dapat segera mendapatkan perawatan jika gejala keracunan muncul kembali.

Kasus keracunan makanan di SMPN Pamarican ini menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap keamanan pangan di institusi pendidikan. Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mengingatkan semua sekolah agar terus menerapkan standar higienitas yang ketat dan rutin melakukan pemeriksaan kualitas makanan yang disajikan. Regulasi terkait pengelolaan makanan sekolah telah diatur untuk memastikan keamanan dan kesehatan siswa terjaga, namun insiden seperti ini menunjukkan masih adanya celah yang perlu diperbaiki.

Beberapa kasus keracunan makanan massal sebelumnya di wilayah Jawa Barat juga terkait dengan makanan olahan yang tidak memenuhi standar kebersihan, sehingga menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan edukasi dan pengawasan. Praktik pengelolaan makanan yang baik, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga penyajian, harus dipastikan agar risiko kontaminasi dapat diminimalisir.

Baca Juga:  Koalisi Sipil Desak Akhiri Multifungsi dan Impunitas TNI 2025

Dari sisi kesehatan, dampak keracunan makanan sangat serius terutama bagi anak-anak usia sekolah yang rentan terhadap dehidrasi dan komplikasi kesehatan akibat toksin. Oleh karena itu, pemantauan lanjutan dan perawatan intensif menjadi prioritas utama bagi siswa yang terdampak. Pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan berkomitmen memperbaiki prosedur keamanan pangan dan meningkatkan pelatihan bagi petugas kantin serta pengelola makanan sekolah.

Aspek
Detail
Status
Jumlah Korban
Puluhan siswa SMPN Pamarican
Dirawat dan dipantau
Makanan Penyebab
Mie Basah Goreng (MBG) kantin sekolah
Diduga terkontaminasi
Gejala
Mual, muntah, pusing
Ditangani medis
Penanganan
Perawatan medis dan investigasi Dinkes
Sedang berjalan
Tindakan Sekolah
Pemberitahuan ke orang tua, peningkatan pengawasan
Implementasi segera

Pernyataan resmi dari Kepala Dinas Kesehatan Ciamis menegaskan bahwa investigasi akan terus berlanjut hingga ditemukan sumber pasti kontaminasi dan langkah perbaikan menyeluruh dapat diterapkan. “Kami bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memastikan keamanan makanan dan mencegah kejadian serupa. Pengawasan dan edukasi adalah kunci utama,” ujarnya. Kepala SMPN Pamarican menambahkan bahwa pihak sekolah sudah meninjau kembali seluruh prosedur pengadaan dan pengolahan makanan di kantin, serta akan melakukan pelatihan ulang bagi pengelola kantin.

Langkah ke depan meliputi audit rutin kualitas makanan di seluruh sekolah di Kabupaten Ciamis, serta kampanye edukasi keamanan pangan yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Dinas Kesehatan juga akan memperkuat koordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan standar keamanan pangan institusi pendidikan terpenuhi secara konsisten.

Insiden ini menjadi peringatan nyata tentang betapa pentingnya pengawasan ketat dan penerapan standar keamanan pangan di lingkungan sekolah. Upaya bersama dari pemerintah daerah, pihak sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar kesehatan siswa terlindungi dan kejadian keracunan makanan massal dapat dihindari di masa mendatang. Orang tua diimbau tetap waspada dan segera melaporkan jika anak menunjukkan gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan di sekolah atau tempat umum lainnya.

Baca Juga:  Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Runtuh, Prabowo Sampaikan Dukacita

Dengan langkah penanganan cepat dan investigasi yang mendalam, diharapkan SMPN Pamarican dan seluruh sekolah di Ciamis mampu meningkatkan standar keamanan pangan demi keselamatan dan kesehatan siswa sebagai prioritas utama.

Tentang Raden Aditya Pratama

Raden Aditya Pratama adalah editorial writer berpengalaman dengan fokus pada sektor renewable energy di Indonesia. Ia meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia pada 2012 dan terus mengembangkan keahliannya dalam menulis dan analisis energi terbarukan. Selama lebih dari 10 tahun berkarir, Raden telah bekerja di beberapa media nasional terkemuka, menulis artikel mendalam tentang teknologi solar, biomassa, dan kebijakan energi hijau. Ia juga dikenal melalui sejumlah publikasi

Periksa Juga

Bupati Sudewo Tidak Dimakzulkan, Fokus Perbaiki Kinerja Pati

Bupati Sudewo Tidak Dimakzulkan, Fokus Perbaiki Kinerja Pati

DPRD Pati batal makzulkan Bupati Sudewo, dorong perbaikan kinerja pemerintahan dan pelayanan publik demi kemajuan Kabupaten Pati yang akuntabel.