Polusi PM2.5 di New Delhi Terburuk, Kualitas Udara Memburuk

Polusi PM2.5 di New Delhi Terburuk, Kualitas Udara Memburuk

BahasBerita.com – Kualitas udara di New Delhi baru-baru ini mengalami penurunan drastis yang menyulitkan warga kota besar tersebut. Indeks Kualitas Udara (AQI) menunjukkan level yang sangat buruk, sementara kadar partikel PM2.5 tercatat jauh melampaui batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kondisi ini menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat sekaligus mengganggu keseimbangan lingkungan.

Data terbaru dari Badan Lingkungan Hidup Pemerintah New Delhi mengonfirmasi bahwa polutan PM2.5 mencapai konsentrasi di atas 300 mikrogram per meter kubik, lebih dari tiga kali lipat batas aman WHO yang hanya 100 mikrogram per meter kubik untuk kadar PM2.5 dalam 24 jam. Sebagai akibatnya, sejumlah wilayah di kota ini mengalami kabut asap pekat yang mengurangi jarak pandang drastis, menghambat aktivitas masyarakat, dan memperburuk kondisi pernapasan terutama pada anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya.

Kondisi polusi yang sangat buruk ini tidak hanya menjadi persoalan sesaat, melainkan juga menandai tren memburuknya kualitas udara di banyak kota besar India sepanjang tahun ini. Menurut data World Air Quality Index, New Delhi rutin masuk dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia selama musim dingin. Polutan utama yang menyebabkan pencemaran adalah partikel halus PM2.5 yang berasal dari asap kendaraan bermotor, emisi industri, dan polusi pembakaran terbuka yang masih marak di wilayah sekitar.

Sumber utama lain yang memperparah situasi adalah kebakaran hutan dan pembakaran sampah terbuka di distrik pinggiran dan negara tetangga, yang menyebarkan asap tebal ke atmosfer New Delhi. Kondisi musim dingin yang cenderung lembap dan minim angin membuat polusi udara terkonsentrasi dan sulit terbawa angin keluar kota. Hal ini menimbulkan pola polusi musiman yang sangat mengkhawatirkan, dengan dampak besar pada kesehatan masyarakat.

Baca Juga:  Bendungan Kering Teheran, Pasokan Air Minum Terjaga Meski Kekeringan

Dampak kesehatan akibat paparan polusi udara yang buruk ini sudah mulai dirasakan secara nyata. Laporan Rumah Sakit Umum New Delhi mencatat peningkatan signifikan kasus gangguan pernapasan akut, bronkitis, dan iritasi mata dalam beberapa minggu terakhir. Pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Delhi, Dr. Anjali Mehta, memperingatkan bahwa paparan berkepanjangan terhadap polutan PM2.5 dapat memicu penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma berat, hingga peningkatan risiko serangan jantung. “Kualitas udara yang buruk ini bukan hanya ancaman jangka pendek, tapi juga menimbulkan beban besar bagi sistem kesehatan masyarakat,” ujar Dr. Mehta.

Tidak hanya kesehatan yang terdampak, ekosistem New Delhi juga mengalami tekanan berat. Polusi partikel halus menurunkan kualitas udara secara keseluruhan, menghambat fotosintesis tanaman, dan mempercepat kerusakan lingkungan hijau dalam kota. Warga di beberapa kawasan juga melaporkan penurunan kualitas hidup akibat bau asap yang pekat dan gangguan visual atmosfer.

Merespons kondisi kritis ini, Pemerintah Provinsi New Delhi mengintensifkan berbagai langkah mitigasi darurat. Beberapa kebijakan yang diterapkan antara lain adalah pembatasan ketat pada kendaraan bermotor, termasuk pelarangan kendaraan pribadi berdasar nomor ganjil-genap di beberapa rute utama, serta penghentian operasional sementara beberapa pabrik yang berkontribusi signifikan terhadap emisi polutan. Kepala Departemen Pengendalian Polusi New Delhi, Suresh Kumar, menyatakan, “Kami fokus menurunkan konsentrasi PM2.5 melalui pengendalian sumber polusi langsung dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar mengurangi aktivitas yang memperparah kondisi.”

Kampanye edukasi intensif juga digelar agar warga memakai masker N95 saat berada di luar ruangan, membatasi aktivitas fisik berat di luar rumah, dan segera mencari perawatan medis bila menunjukkan gejala gangguan pernapasan. Lembaga lingkungan independen The Centre for Air Quality Research menilai langkah-langkah ini penting namun harus diikuti dengan strategi jangka panjang termasuk pengembangan teknologi ramah lingkungan dan perbaikan sistem transportasi publik.

Baca Juga:  Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas: Tukar Sandera Terbaru

Berikut tabel perbandingan konsentrasi polutan PM2.5 dan AQI terbaru di beberapa wilayah New Delhi sebagai gambaran situasi polusi udara terkini:

Wilayah
Konsentrasi PM2.5 (µg/m³)
Indeks Kualitas Udara (AQI)
Status Kualitas Udara
Connaught Place
320
350
Sangat Buruk
Dwarka
280
320
Sangat Buruk
Rohini
260
300
Sangat Buruk
Vasant Kunj
150
190
Buruk
Kalkaji
180
210
Buruk

Dampak polusi udara yang tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan kasus kesehatan masyarakat, beban ekonomi akibat hilangnya produktivitas, dan tekanan pada layanan kesehatan. Otoritas New Delhi berencana untuk memperketat pengawasan emisi industri dan memperluas zona rendah emisi (low emission zones) di beberapa bagian kota. Mereka juga mendorong kerja sama dengan negara bagian tetangga untuk mengendalikan pembakaran terbuka sampah dan kebakaran hutan.

Di sisi warga, rekomendasi utama adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menggunakan masker pelindung, serta memantau indeks kualitas udara melalui aplikasi resmi untuk menghindari aktivitas di luar ruangan saat tingkat polusi mencapai level berbahaya. Kesadaran kolektif dan partisipasi aktif masyarakat diyakini menjadi kunci efektivitas upaya pengendalian polusi udara di New Delhi.

Dengan tantangan polusi udara yang semakin kompleks dan dampak kesehatan yang berpotensi meningkat, kondisi kualitas udara di New Delhi mengharuskan penanganan bersama antara pemerintah, para ahli, dan masyarakat luas. Monitoring kontinu dan mitigasi terpadu menjadi prasyarat utama agar kota ini mampu menekan tingkat polusi dan melindungi kesehatan serta kualitas hidup warganya ke depan.

Tentang Dwi Anggara Santoso

Dwi Anggara Santoso adalah content writer profesional dengan fokus utama pada bidang investasi dan keuangan. Lulusan S1 Manajemen dari Universitas Indonesia, Dwi telah menekuni dunia penulisan konten selama lebih dari 8 tahun, khususnya dalam mengembangkan artikel edukatif dan analisis pasar modal yang akurat dan terpercaya. Berpengalaman bekerja di beberapa media keuangan terkemuka di Jakarta, ia telah berkontribusi dalam lebih dari 500 artikel dan 3 e-book tentang strategi investasi dan tips m

Periksa Juga

Temuan Zamrud Raksasa 300 Kg di Istana Madagaskar, Fakta & Potensi

Temuan Zamrud Raksasa 300 Kg di Istana Madagaskar, Fakta & Potensi

Zamrud raksasa 300 kg ditemukan di Istana Madagaskar. Simak fakta, nilai ekonomi, dan spekulasi terbaru dari sumber terpercaya dan ahli mineral.