Inovasi BRI Dukung UMKM Tekstil Ramah Lingkungan Qaniacraft

Inovasi BRI Dukung UMKM Tekstil Ramah Lingkungan Qaniacraft

BahasBerita.com – Bank Rakyat Indonesia (BRI) baru-baru ini meluncurkan inisiatif strategis untuk mendukung pengembangan UMKM di sektor tekstil ramah lingkungan melalui program Qaniacraft Ecoprint. Program ini dirancang untuk memberikan pendanaan, pelatihan, serta akses pasar kepada pelaku UMKM yang menggunakan teknologi ekoprint berbahan alami. Melalui kolaborasi ini, BRI berupaya mendorong pertumbuhan industri tekstil hijau yang berkelanjutan sekaligus mengurangi dampak negatif lingkungan akibat penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produksi tekstil konvensional.

Inisiatif Qaniacraft Ecoprint merupakan proyek pengembangan UMKM tekstil yang fokus pada inovasi bahan ramah lingkungan dan aplikasi teknologi pewarnaan alami, khususnya teknik ekoprint. Teknologi ekoprint memanfaatkan bahan sederhana seperti daun dan kulit tanaman untuk mencetak motif unik pada kain, menggantikan pewarna sintetis yang sering kali mencemari lingkungan. BRI memberikan dukungan menyeluruh berupa pembiayaan mikro dengan bunga kompetitif, pelatihan keterampilan produksi berkelanjutan, serta jaringan pemasaran yang menghubungkan produk UMKM ke pasar nasional dan internasional. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi pelaku UMKM tetapi juga memperkuat jejak lingkungan hijau dalam industri tekstil nasional.

Kondisi UMKM tekstil saat ini menunjukkan dinamika yang cukup kompleks. Sektor ini masih menghadapi tantangan besar dari segi bahan baku dan proses produksi yang tidak ramah lingkungan, sehingga berkontribusi pada pencemaran air dan tanah. Inovasi seperti ekoprint menawarkan solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan pada pewarna kimia dan limbah berbahaya. Posisi BRI sebagai bank pelat merah dengan jaringan luas telah memungkinkan institusi ini menjadi penggerak utama dalam pemberdayaan UMKM hijau, sejalan dengan visi pengembangan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Program Qaniacraft Ecoprint pun menjadi salah satu inisiatif yang memperkuat komitmen ini.

Baca Juga:  Analisis BSU 2025: Peluang dan Dampak Subsidi Upah untuk Pekerja

Dampak yang diharapkan dari program Qaniacraft Ecoprint sangat signifikan baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Penggunaan ekoprint dan bahan alami diperkirakan mampu menurunkan pencemaran industri tekstil secara drastis, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya yang banyak ditemukan di tekstil konvensional. Selain itu, program ini membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar dan memperkuat rantai nilai ekonomi hijau. Keberhasilan Qaniacraft Ecoprint juga akan mendorong regenerasi pelaku UMKM yang mengusung industri hijau, di mana skala program dapat diperluas secara nasional dalam waktu dekat.

Dalam kesempatan seremonial peluncuran program, Direktur UMKM BRI, Sri Wahyuni, menyatakan, “Kami berkomitmen mengakselerasi pengembangan UMKM berbasis keberlanjutan dengan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan seperti ekoprint. Melalui Qaniacraft Ecoprint, kami ingin memastikan pelaku UMKM mendapatkan dukungan finansial dan edukasi agar mampu berkontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal.” Sementara itu, pemilik Qaniacraft, Sari Dewi, menambahkan, “Dengan pendampingan BRI, kami mampu meningkatkan kualitas produk ekoprint dan meraih pasar yang lebih luas. Ini momentum besar untuk UMKM tekstil ramah lingkungan di Indonesia.”

Program Qaniacraft Ecoprint dijadwalkan untuk diluncurkan secara resmi pada bulan ini dengan serangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi yang ketat untuk mengukur keberhasilan dan dampak secara berkelanjutan. BRI juga membuka pintu bagi pelaku UMKM tekstil lain maupun investor yang tertarik untuk bergabung dan mengembangkan industri tekstil ramah lingkungan. Upaya ini diharapkan menjadi model pemberdayaan UMKM hijau yang replicable serta mampu mendorong transformasi industri tekstil nasional ke arah yang lebih lestari dan ekonomis.

Aspek Program
Deskripsi
Manfaat Utama
Teknologi
Penggunaan ekoprint berbasis bahan alami seperti daun dan kulit tanaman
Mengurangi penggunaan pewarna sintetis dan limbah berbahaya
Dukungan BRI
Pendanaan mikro bunga rendah, pelatihan produksi berkelanjutan, akses pasar
Memberikan modal dan kapabilitas bisnis kepada pelaku UMKM
Tujuan
Mendorong pertumbuhan industri tekstil hijau dan berkelanjutan
Pengembangan ekonomi ramah lingkungan dengan produk inovatif
Dampak
Pengurangan polusi tekstil dan penciptaan lapangan kerja baru
Kontribusi positif terhadap lingkungan dan sosial ekonomi
Baca Juga:  3 Ekonom Terbaik Raih Nobel Ekonomi 2025: Inovasi & Dampak Global

Dengan langkah progresif ini, BRI tidak hanya memperkuat perannya sebagai lembaga keuangan yang peduli pemberdayaan UMKM, namun juga memperlihatkan komitmen kuat dalam pengembangan industri hijau nasional. Kolaborasi antara perbankan, pelaku UMKM, dan inovasi teknologi ramah lingkungan seperti Qaniacraft Ecoprint memiliki potensi besar untuk mentransformasi lanskap produksi tekstil Indonesia menjadi lebih berkelanjutan dan berdaya saing di pasar global. Ke depannya, BRI akan terus memonitor efektivitas program serta membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha kecil yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Tentang Dwi Anggara Pratama

Dwi Anggara Pratama adalah content writer profesional dengan spesialisasi dalam industri travel. Ia menyelesaikan studi S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia pada tahun 2012 dan sejak itu mengembangkan kariernya selama lebih dari 9 tahun di bidang penulisan konten wisata dan pariwisata. Dwi telah berkontribusi pada berbagai portal travel ternama di Indonesia, termasuk beberapa publikasi digital yang fokus pada destinasi lokal dan tren wisata terbaru. Keahliannya mencakup penulisan SEO-frie

Periksa Juga

Kementerian Komunikasi Tegaskan Bantuan Internet Cepat di Bencana

Kementerian Komunikasi Tegaskan Bantuan Internet Cepat di Bencana

Kementerian Komunikasi pastikan pemulihan internet cepat dan efektif pasca bencana dengan teknologi terbaru dan sinergi operator. Fakta bantah klaim l