BahasBerita.com – Banjir yang baru-baru ini melanda kota Medan menyebabkan gangguan serius pada distribusi bahan bakar minyak (BBM) sehingga warga terpaksa membeli bensin eceran dengan harga yang melonjak sampai Rp50 ribu per liter. Antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) utama di Medan seperti Jalan Medan Johor, Jalan Tembung, Jalan HM Yamin, dan sejumlah titik lain semakin memperburuk situasi, terutama karena akses jalan tergenang banjir. Meski begitu, Pertamina memastikan stok BBM aman dan pasokan akan kembali normal dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Pada lapangan, antrean kendaraan memadati sejumlah SPBU sejak pagi hingga sore hari. Warga yang ingin mengisi BBM bersubsidi maupun non-subsidi harus menunggu berjam-jam di tengah kondisi jalan yang tergenang air dan penuh lumpur. Sejumlah pengendara bahkan memilih cara alternatif dengan membeli bensin eceran dari penjual pinggir jalan, meski harganya meroket hampir tiga kali lipat dari harga resmi Rp15 ribu menjadi Rp45-50 ribu per liter. Solusi ini diambil sebagai upaya menghindari antrean panjang dan keterbatasan stok di SPBU yang terkadang kosong saat giliran distribusi.
Salah seorang warga Medan, Sari , bercerita, “Saya harus mengantre sejak pagi di SPBU Jalan Merak Jingga, tapi antrean tidak bergerak cepat. Akhirnya saya beli bensin eceran walau harganya mahal supaya motor saya tetap bisa digunakan untuk kerja.” Kondisi ini mengakibatkan kepanikan sebagian warga, bahkan ada yang membeli bensin dengan jerigen dalam jumlah besar sebagai persediaan pribadi. Hal ini menyebabkan semakin banyak penjual bensin eceran yang memanfaatkan situasi dan memperkeruh harga bensin di pasaran.
Tito Rivanto, Sales Area Manajer Retail Pertamina Medan, menjelaskan bahwa kendala utama distribusi BBM terjadi karena banjir menutup akses jalan utama menuju depo dan SPBU di berbagai wilayah Medan. “Kami pastikan stok BBM masih cukup untuk kebutuhan masyarakat di Medan dan sekitarnya. Namun, kendala utama adalah logistik distribusi yang terganggu karena jalan banyak tergenang air dan kendaraan truk pengangkut BBM sulit melintas,” ujarnya. Tito juga menegaskan bahwa Pertamina sedang berkoordinasi dengan pemerintah kota dan petugas terkait untuk memperbaiki akses serta mengatur antrean secara lebih teratur di SPBU agar distribusi bisa berlangsung lancar kembali.
SPBU | Lokasi | Kondisi Antrean | Harga Bensin Eceran | Keterangan |
|---|---|---|---|---|
SPBU Medan Johor | Jalan Medan Johor | Antrean >3 jam | Rp45.000 – Rp50.000 per liter | Kehabisan stok di jam sibuk |
SPBU Tembung | Jalan Tembung | Antrean sampai satu blok | Rp40.000 – Rp48.000 per liter | Distribusi terbatas karena akses banjir |
SPBU HM Yamin | Jalan HM Yamin | Antrean 2-3 jam | Rp45.000 per liter | Penjualan eceran ilegal meningkat |
SPBU Letda Sujono | Jalan Letda Sujono | Antrean menumpuk sejak pagi | Rp50.000 per liter | Penjual eceran merajalela |
SPBU Merak Jingga | Jalan Merak Jingga | Antrean panjang, akses sulit | Rp45.000 – Rp50.000 per liter | Stok terbatas, penjualan memakai jerigen |
Medan saat ini berada dalam status tanggap darurat bencana banjir. Pemerintah kota melaporkan dampak yang sangat luas pada 19 kecamatan, mengganggu aktivitas sehari-hari dan sistem logistik kebutuhan pokok termasuk BBM. Wali Kota Medan meminta masyarakat agar tidak melakukan panic buying yang justru mempersulit distribusi dan menimbulkan kelangkaan buatan. “Kami imbau warga untuk tetap tenang dan membeli BBM di SPBU resmi sesuai kebutuhan,” kata seorang pejabat dari Dinas Perhubungan Medan.
Kondisi distribusi BBM yang terganggu oleh bencana alam menjadi tantangan serius dalam mengelola kebutuhan energi pokok. Penjualan bensin eceran yang memanfaatkan situasi darurat dikhawatirkan memperburuk kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Pemerintah dan Pertamina tengah meningkatkan patroli dan pengawasan guna menindak penjual ilegal yang menetapkan harga tidak wajar dan memonopoli stok BBM.
Ke depan, usaha perbaikan akses jalan akan dipacu bersama petugas BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum untuk memastikan truk BBM dapat melintas lancar. Pengaturan antrean di SPBU juga menjadi fokus agar pembelian BBM terdistribusi merata dan tidak menimbulkan kerumunan berlebih di tengah risiko kesehatan pascabencana. Pertamina mempersilakan masyarakat menginformasikan kondisi antrean dan ketersediaan BBM melalui layanan resmi agar respons distribusi dapat segera dilakukan.
Secara keseluruhan, situasi kelangkaan dan harga bensin eceran yang melonjak di Medan akibat banjir merupakan dampak langsung dari gangguan akses dan antrean panjang di SPBU. Meskipun stok BBM masih tersedia, permasalahan distribusi memerlukan kesabaran dan koordinasi ketat antara masyarakat, pemerintah, dan Pertamina untuk memastikan kebutuhan energi terpenuhi secara adil dan lancar selama masa tanggap darurat ini. Masyarakat diharapkan mengikuti prosedur resmi pembelian dan menghindari pembelian di luar jalur resmi guna menjaga stabilitas pasokan BBM dan harga di Medan.
BahasBerita BahasBerita Informasi Terbaru Seputar Internet
