Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan Serangan Udara terhadap target Houthi di Yaman Sabtu lalu, menargetkan tiga pelabuhan dan sebuah kapal yang dikuasai kelompok Houthi. Serangan ini merupakan tanggapan langsung atas serangan rudal Houthi ke bandara Israel beberapa hari sebelumnya.
BahasBerita.com – Serangan udara Israel menyasar pelabuhan Hodeidah, Ras Isa, dan Saif di Yaman. Selain itu, kapal Galaxy Leader yang telah diambilalih Houthi sejak November 2023 juga menjadi target. Menurut IDF, pelabuhan-pelabuhan ini digunakan sebagai titik transfer senjata dari Iran, sekutu utama Houthi di wilayah tersebut.
Serangan Pertama Pasca-Gencatan Senjata
Serangan ini menandai operasi militer pertama Israel sejak gencatan senjata dengan Iran bulan lalu. Operasi ini diberi kode “Operasi Bendera Hitam” dan dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Israel, Benny Katz. “Siapapun yang mencoba merugikan Israel akan dirugikan, dan siapapun yang mengangkat tangan ke Israel akan tangannya ditebas,” kata Katz dalam konferensi pers. “Yaman akan menerima nasib sama seperti Teheran jika terus mengancam keamanan kami.”
Latar Belakang Konflik
Konflik antara Israel dan Houthi sudah berlangsung sejak pecahnya perang Israel-Hamas. Kelompok Houthi yang didukung Iran telah meluncurkan beberapa serangan rudal ke wilayah Israel, termasuk serangan yang berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome beberapa bulan lalu. Serangan Israel kali ini juga mengikuti operasi militer Amerika Serikat Maret lalu yang bertujuan melemahkan kemampuan militer Houthi di Yaman.
Dampak Serangan
Sejak serangan udara Israel Sabtu lalu, wilayah Yaman tetap berada dalam keadaan siaga tinggi. Pihak Houthi belum memberikan pernyataan resmi mengenai jumlah korban atau kerusakan material. Sementara itu, IDF melaporkan semua pesawat tempur kembali dengan aman setelah menyelesaikan misi mereka.
Situasi Berkembang
Sejumlah analis militer menganggap serangan ini sebagai tanda Israel tidak akan berkompromi dengan ancaman dari kelompok pro-Iran di wilayah tersebut. Angkatan Laut Amerika Serikat juga telah meningkatkan patroli di Laut Merah sebagai langkah pencegahan menghadapi kemungkinan eskalasi konflik.
Status terakhir menunjukkan kondisi di Yaman tetap tegang dengan patroli militer internasional meningkat di wilayah tersebut. Perkembangan selanjutnya masih perlu diamati karena situasi ini bisa berubah cepat mengingat dinamika Konflik Regional yang kompleks.