BahasBerita.com – Media Inggris baru-baru ini menuai kritik tajam dari penggemar sepak bola Indonesia setelah menilai gol Ridho, pemain sepak bola Indonesia yang masuk nominasi Puskas Award FIFA 2025, secara meremehkan. Penilaian media-media Inggris menyebut gol Ridho kurang mengesankan dan tidak layak mendapat sorotan khusus. Sikap tersebut langsung menimbulkan kontroversi karena gol Ridho dinilai oleh banyak pihak dalam negeri sebagai pencapaian bersejarah yang patut diapresiasi secara internasional.
Gol Ridho yang menjadi bahan perbincangan itu merupakan salah satu tendangan spektakuler dalam pertandingan sepak bola internasional yang berhasil masuk nominasi bergengsi Puskas Award. Namun, liputan media Inggris cenderung bias dengan menyuguhkan komentar sekadar meremehkan, berbeda dengan sorotan tinggi yang biasanya diberikan kepada gol-gol nominasi lain dari kawasan Eropa dan Amerika Latin. Pengamat dan penggemar sepak bola Indonesia menilai perlakuan ini tidak adil dan merupakan contoh ketidakseimbangan pemberitaan sport media global.
Para pakar sepak bola serta komentator media olahraga Indonesia menilai bahwa sikap meremehkan gol Ridho tersebut menunjukkan potensi bias media asing, yang kerap mengabaikan prestasi dari pemain Asia. Menurut Muhammad Fikri, analis sepak bola dari Institute of Sports Studies Jakarta, “Gol Ridho memiliki nilai teknis yang sangat tinggi dan sulit. Media Inggris yang mengabaikan hal tersebut menunjukkan ketidakobjektifan yang berdampak pada persepsi internasional terhadap pemain Asia.” Ia menambahkan bahwa pemberitaan tersebut bisa memengaruhi keputusan juri dan publik dalam memilih pemenang Puskas Award, mengingat peran besar media dalam membentuk narasi prestasi atlet.
Meski belum ada pernyataan resmi dari outlet media Inggris terkait, tren coverage mereka menunjukkan pola pemberitaan yang cenderung menempatkan gol-gol dari liga dan pemain Eropa sebagai standar utama. Analisis psikologi pemberitaan olahraga juga mendukung pandangan bahwa media cenderung memprioritaskan konten yang secara komersial dan budaya lebih familiar bagi audiens mereka, sehingga sering melewatkan atau meremehkan bakat non-Barat.
Latar belakang penghargaan Puskas Award sendiri menempatkan gol terbaik dunia sebagai fokus utama apresiasi prestasi sepak bola. FIFA sebagai penyelenggara hendaknya memastikan setiap nominasi dinilai berdasarkan kualitas teknis, estetika, dan konteks gol, bukan atas bias pemberitaan atau stereotip media. Sebagai penghargaan bergengsi, Puskas Award punya peranan strategis dalam mengangkat nama pemain dari seluruh dunia, termasuk kawasan Asia yang saat ini masih sering mendapat perlakuan tidak proporsional dalam pemberitaan internasional.
Kasus gol Ridho yang diperlakukan berbeda oleh media Inggris ini menunjukkan tantangan besar bagi media Indonesia dan komunitas sepak bola nasional untuk lebih aktif mempromosikan prestasi pemain lokal di kancah global. Dukungan yang lebih terorganisir dan dukungan konten berkualitas dari media domestik berperan penting dalam menghadapi dominasi narasi media Barat. Selanjutnya, FIFA dan lembaga olahraga terkait diharapkan dapat mengawal penilaian gol secara transparan dan adil agar penghargaan ini benar-benar mencerminkan prestasi sepak bola terbaik dunia tanpa bias.
Fenomena ini juga membuka diskusi tentang pengaruh media olahraga terhadap persepsi publik dan nilai sebuah prestasi dalam dunia sepak bola internasional. Pengamat media olahraga menekankan pentingnya keberagaman sumber berita dan konsumsi konten lintas budaya agar penilaian terhadap atlet lebih objektif dan berimbang. Media Indonesia diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam komunitas sepak bola Asia untuk memperkuat representasi positif pemain dan talenta lokal di mata dunia.
Dengan demikian, sikap rempeh media Inggris terhadap gol Ridho bukan hanya isu pemberitaan semata, melainkan cerminan masalah lebih besar terkait ketimpangan pengakuan prestasi olahraga Asia dalam kancah global. Hal ini menjadi momentum bagi para stakeholder di Indonesia untuk bersatu memperkuat ekosistem olahraga dan media demi membawa sepak bola nasional ke level internasional yang lebih dihormati dan diakui.
Aspek | Gol Ridho | Penilaian Media Inggris | Respons Indonesia |
|---|---|---|---|
Kualitas Gol | Tendangan spektakuler, teknis tinggi | Dinilai biasa atau kurang mengesankan | Menganggap sangat layak dan bersejarah |
Sorotan Media | Masuk nominasi Puskas Award FIFA 2025 | Pemberitaan minim dan meremehkan | Reaksi kritik dan sorotan kuat |
Potensi Bias | Gol dari Asia mendapat dampak negatif | Menginginkan dominasi narasi Eropa/Barat | Mengedepankan keadilan dan objektivitas |
Dampak | Penghargaan dan pengakuan terbatas | Mempengaruhi persepsi global | Mendorong dukungan dan promosi talenta lokal |
Perbandingan di atas menggambarkan kontras nyata dalam penilaian dan sorotan terkait gol Ridho, sekaligus menegaskan perlunya perubahan paradigma dalam pemberitaan olahraga internasional demi keadilan dan keseimbangan pengakuan prestasi atlet dari semua kawasan dunia. Ke depan, diharapkan lebih banyak upaya kolaboratif antara media dan institusi sepak bola untuk memastikan penghargaan bergengsi seperti Puskas Award benar-benar merefleksikan kualitas gol terbaik secara global, tanpa terpengaruh faktor bias dan stereotip.
BahasBerita BahasBerita Informasi Terbaru Seputar Internet
