Polisi Indramayu Panggil Dukcapil untuk Kasus Kematian Terapis Jaksel

BahasBerita.com – Polisi Indramayu mengumumkan langkah penting dalam penyelidikan kasus kematian seorang terapis di Jakarta Selatan dengan memanggil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Indramayu. Pemanggilan ini bertujuan untuk memperoleh data kependudukan yang valid terkait korban dan pihak-pihak yang berhubungan guna melengkapi proses penyidikan yang sedang berlangsung. Langkah ini menjadi titik krusial dalam memastikan identitas dan keterkaitan data administratif yang mendukung penyelidikan kasus tersebut.

Menurut keterangan resmi dari Kepolisian Indramayu, keterlibatan Dukcapil menjadi bagian dari upaya pengumpulan bukti yang lebih komprehensif. Polisi menegaskan bahwa data yang dipohon dari Dukcapil meliputi catatan identitas, status kependudukan, serta riwayat administrasi yang dapat membantu mengungkap fakta penyebab kematian terapis tersebut. “Pemanggilan Dukcapil Indramayu merupakan prosedur standar dalam investigasi kami untuk memastikan keakuratan data sebagai dasar penyidikan,” jelas Kasat Reskrim Polres Indramayu dalam rilis yang diterima redaksi.

Kasus kematian terapis di wilayah Jakarta Selatan ini menarik perhatian aparat kepolisian lintas daerah karena adanya indikasi keterkaitan administratif dengan wilayah Indramayu. Identitas korban yang diduga memiliki data kependudukan di Indramayu mengharuskan koordinasi lintas instansi dan wilayah hukum agar proses investigasi berjalan secara menyeluruh dan transparan. Penyidik juga tengah melakukan pemeriksaan forensik dan wawancara saksi-saksi untuk memperkuat bukti-bukti yang telah dikumpulkan.

Pihak Dukcapil Indramayu menyatakan kesiapan untuk mendukung proses penyelidikan dengan menyediakan data yang diperlukan sesuai ketentuan hukum dan prosedur yang berlaku. Kepala Dukcapil Indramayu menegaskan komitmen instansinya dalam membantu aparat kepolisian demi kelancaran penyidikan kasus ini. “Kami akan memberikan informasi yang valid dan lengkap sesuai permintaan polisi, demi memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan,” ujarnya.

Hingga saat ini, polisi belum mengungkap secara detail penyebab kematian terapis yang bersangkutan. Namun, mereka memastikan bahwa proses penyidikan tetap berjalan dengan profesional dan berpedoman pada fakta yang ditemukan selama investigasi. Pemanggilan Dukcapil Indramayu dipandang sebagai babak baru yang dapat membuka fakta-fakta penting terkait data kependudukan yang berperan dalam kasus ini. Masyarakat diimbau untuk menunggu informasi resmi selanjutnya dari kepolisian dan tidak terjebak pada spekulasi.

Langkah kolaboratif antara Polisi Indramayu dan Dukcapil Indramayu ini menggambarkan pentingnya integrasi data administrasi kependudukan dalam investigasi kasus kriminal, khususnya yang melibatkan korban dengan kemungkinan keterkaitan lintas wilayah. Penyelidikan yang melibatkan koordinasi antar instansi pemerintahan daerah diharapkan dapat mempercepat proses pengungkapan fakta dan menegakkan keadilan bagi korban.

Pemanggilan Dukcapil Indramayu oleh kepolisian merupakan langkah strategis untuk memperkuat dasar hukum dan bukti dalam kasus kematian terapis di Jakarta Selatan. Integrasi data kependudukan yang akurat akan membantu menghindari kesalahan identifikasi dan mendukung proses penyidikan yang objektif. Ke depan, penyidik akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengungkap fakta secara tuntas dan memastikan setiap langkah penyelidikan sesuai dengan standar hukum yang berlaku.

Masyarakat diharapkan tetap mengikuti perkembangan resmi dari aparat kepolisian dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi. Kasus ini menjadi contoh nyata pentingnya kolaborasi antar instansi pemerintahan dalam menangani kasus kriminal yang kompleks, terutama ketika melibatkan data administratif lintas wilayah hukum. Polisi Indramayu dan Dukcapil Indramayu berkomitmen untuk melaksanakan tugasnya dengan profesional demi penegakan hukum yang adil dan transparan.